Thursday, November 15, 2012

Pelari Agus Prayogo Belum Berlatih di Pelatnas

JAKARTA, KOMPAS.com - Pelari nasional asal Jawa Tengah, Agus Prayogo, belum menjalani latihan di pelatnas untuk persiapan SEA Games 2013 Myanmar karena masih menunggu kedatangan pelatih asal Sumatera Selatan, Pikaoli.

"Saya sudah berangkat ke Bandung beberapa waktu lalu tetapi kembali lagi ke Magelang karena masih menunggu kedatangan pelatih," kata peraih dua medali emas SEA Games 2011 ketika dihubungi dari Semarang, Senin (12/11/2012).

Menurut Agus Prayogo yang tercatat sebagai prajurut TNI AD dan berdinas di Secapa TNI AD Bandung tersebut, pelatihnya sedang mengurus dispensasi pekerjaan karena yang bersangkutan tercatat sebagai PNS di daerahnya.

"Mungkin untuk mengurus tersebut perlu izin dari Wali Kota setempat atau bagaimana, tetapi yang jelas saya sudah berangkat ke Bandung bersiap untuk menjalani latihan tetapi ternyata pelatihnya belum datang," kata pelari asal Kota Magelang, Jateng, tersebut.

Makanya, lanjut peraih dua medali emas dan satu perak PON 2012 tersebut, dirinya kembali ke Magelang dan menjalani latihan di kota ini sambil menunggu kedatangan pelatih.

Agus Prayogo bersama pelari Jateng lainnya Triyaningsih ditangani pelatih Pikaoli selama menjalani pelatnas untuk persiapan tampil pada SEA Games 2013 Myanmar. 

Kalau Triyaningsih kemungkinan sudah berlatih di Jakarta karena status pekerjaannya juga di Jakarta tetapi juga belum berkumpul di Bandung," katanya.     

Ini bukan kali pertama Agus Prayogo ditangani pelatih asal Sumatera Selatan tersebut. Saat pelatnas SEA Games 2009, SEA Games 2011, dan pra-Olimpiade 2012, dia  juga ditangani Pikaoli.

Pada SEA Games 2009 Laos, Agus Prayogo berhasil meraih satu medali emas dari nomor lari 5.000 meter kemudian pada SEA Games 2011 meraih dua medali emas dari lari 5.000 dan 10.000 meter.

Tetapi pada Olimpiade, Agus Prayogo gagal karena atlet dari cabang atletik gagal menembus limit waktu dan Indonesia hanya memberangkatkan dua pelari yaitu Triyaningsih nomor lari maraton  dan pelari cepat Fernando Lumain yang mendapat wild card.


View the original article here

Wednesday, November 14, 2012

38 Muka Baru di Liga Basket NBL Indonesia

JAKARTA, KOMPAS.com - Suasana liga basket NBL Indonesia 2012-2013 bakal makin segar, dengan munculnya muka-muka baru yang tersebar di 12 tim. Masuknya 38 rookie (pendatang baru) di liga ini menandakan perombakan roster, yang bisa jadi menjadi strategi masing-masing tim dalam menghadapi lawan.

Sejumlah tim berani menurunkan bintang-bintang muda dan benar-benar ingin maksimal, saat musim reguler dimulai di GOR C-tra Arena Bandung, 24 November 2012.

Juara bertahan Satria Muda (SM) Britama Jakarta, misalnya, memasukkan enam pemain yang tidak bermain di musim lalu. Dari enam nama itu, dua adalah pemain senior yakni Rony Gunawan dan Firdaus, adik kapten SM Faisal J Achmad.

Merujuk data yang dirilis PT DBL Indonesia sebagai penyelenggara, pemain-pemain baru di SM meliputi mantan pemain Garuda Bandung, Nico Donda, Kevin Yonas Sitorus, Bayu Anggara, dan Avan Seputra. Kevin, Bayu, dan Avan sudah dicoba saat laga pramusim.

Finalis musim lalu, Dell Aspac Jakarta, melepas dua pemain mudanya. Oei Abraham Yoel Trisakti dan Anggi Arizki, pindah ke Stadium Jakarta. Sebagai ganti, Aspac menambah tiga nama baru yaitu forward senior Wahyu "Cacing" Widayat, plus duo rookie Andakara Prastawa Dhyaksa dan Stefan Carsera.

Pelita Jaya Esia Jakarta yang menjuarai pramusim di Surabaya bulan lalu, menurunkan tiga pemain baru, Ferdinand Damanik (rookie yang sebelum ini lama bermain di Filipina), Robert Santo Yunarto (mantan bintang Hangtuah Sumsel IM), dan Fransisco Yogi Dasilva.         

Secara keseluruhan, total ada 38 pemain pendatang baru. Garuda Kukar Bandung, Pacific Caesar Surabaya, Satya Wacana LBC Angsapura Salatiga, dan NSH GMC Riau, masing-masing punya lima rookie.

Lima rookie Garuda Kukar Bandung, meliputi Diftha Pratama, Chandistira Pranatyo, Jonathan Elyaday, Fendi Yudha Pratama, dan Surliyadin.

Direktur PT DBL Indonesia yang juga Komisaris NBL Indonesia, Azrul Ananda, mengatakan, banyaknya calon bintang baru merupakan pertanda baik basket Indonesia.

"Berarti ada semakin banyak pemain muda, yang siap mengembangkan karir dan hidupnya di liga nasional. Juga berarti tim-tim semakin mantap melakukan investasi untuk jangka panjang, dan itu sekaligus investasi untuk masa depan basket Indonesia. Di musim ketiga ini, era baru basket Indonesia mungkin benar-benar akan dimulai," kata Azrul.


View the original article here

Kete Sempurnakan Dominasi Yamaha di IP2 110 CC Indoprix

BINUANG, Kompas.com - Yamaha menyempurnakan dominasi di kelas IP2 (110 cc) Indoprix. Setelah Rafid Topan memastikan gelar untuk Yamaha di seri keempat, giliran Fitriansyah Kete memenangi seri pamungkas di sirkuit Balipat Binuang, Minggu (11/11/2012).

Kete menguasai dua race tanpa tersentuh lawan-lawannya. Di race 1 Kete mencetak waktu terbaik 25 menit 56,466 detik beda 3,319 detik di depan Anggi Permana dan 5,375 detik dengan Denny Triyugo di posisi ketiga. Di race 2 Kete semakin mempertajam jarak sampai 8,161 detik mengungguli HA Yudhistira di depannya.

Kemenangan di Balipat menempatkan Kete di peringkat keempat klasemen akhir IP2. Peringkat teratas Rafid Topan yang sudah memastikan diri juara di seri keempat. Posisi kedua Yudhistira dan ketiga Sudarmono. Yamaha lima tahun beruntun jadi juara umum kelas IP2 (2008 hingga 2012).

Sementara di kelas IP1 (125 cc), Yudhistira jadi juara umum setelah mengumpulkan 120 poin dari hasil finis kedua di race 1 dan terdepan di race 2. Sigit PD di posisi kedua dan ketiga Denny Triyugo. Saat race Sigit kurang maksimal karena kondisi badan tidak fit meskipun berpeluang besar juara karena menempati pole position.

"Sukses gelar Yamaha di IP1 dan runner-up IP2 menunjukkan keperkasaan Yamaha di ajang tertinggi road race nasional, yang merupakan buah dari pembinaan  berjenjang dan tempaan matang. Hasilnya prestasi emas yang ditorehkan pebalap-pebalap Yamaha saat menggapai puncak kompetisi nasional seperti Indoprix," papar Supriyanto, Manajer Motorsport Yamaha Indonesia.

- Hasil IP1 (125 cc) Seri Terakhir Indoprix 2012

1. Denny Triyugo (Astra Motor Racing Team) 38 poin
2. HA Yudhistira (Kawasaki KYT ELF IRC Rextor Manual Tech) 36 poin
3. Irwan Ardiansyah (Gandasari Nissin Pertamina INK) 27 poin

- Hasil IP2 (110 cc) Seri Terakhir Indoprix 2012

1. Fitriansyah Kete (NHK IRC Lanay Jaya) 50 poin
2. Anggi Permana Putra (Yamaha Yamalube FDR KYT Trijaya) 36 poin  
3. HA Yudhistira (Kawasaki KYT ELF IRC Rextor Manual Tech) 28 poin

- Klasemen Akhir Indoprix 2012

IP 125cc

1. HA Yudhistira (Kawasaki KYT ELF IRC Rextor Manual Tech) 120 poin
2. Sigit PD Yamaha (Yamalube TDR FDR Yonk Jaya) 104 poin
3. Denny Triyugo (Astra Motor Racing Team) 103 poin

IP 110cc

1. Rafid Topan Sucipto (Yamaha Yamalube Nissin KYT Tunggal Jaya) 141 poin
2. HA Yudhistira (Kawasaki KYT ELF IRC Rextor Manual Tech) 117 poin
3. Sudarmono (Yamaha Yamalube FDR KYT Trijaya) 95 poin


View the original article here

Ke Final, Djokovic Bagikan Cokelat kepada Wartawan

AFP/GLYN KIRK Petenis Serbia, Novak Djokovic.

LONDON, KOMPAS.com — Novak Djokovic membuat sedikit kejutan ketika memastikan diri maju ke final ATP World Tour Finals. Petenis peringkat satu dunia asal Serbia ini membagikan cokelat kepada para wartawan.

Djokovic meraih tiket partai puncak turnamen yang hanya mempertemukan delapan petenis top itu setelah menang 4-6, 6-3, 6-2 atas pemain Argentina, Juan Martin del Potro, Minggu (11/11/2012). Di final, dia bertemu rivalnya dari Swiss yang merupakan juara bertahan, Roger Federer.

"Saya punya sedikit cokelat untuk semua orang," kata Djokovic. "Jika bersikap baik, maka kalian akan menerima hadiah dari saya."

Juara Australia Terbuka ini kemudian turun dari podium dan membagikan cokelat untuk siapa saja yang menginginkan.

Setelah setiap pertandingan, petenis diwajibkan untuk mengadakan konferensi pers. Kebanyakan pemain, termasuk Djokovic, biasanya menjawab pertanyaan dalam bahasa Inggris dari media internasional, kemudian beralih ke bahasa asli untuk wartawan dari negara asal mereka.

Djokovic, yang pekan lalu keluar lapangan di Paris Masters dengan menggunakan topeng Darth Vader untuk merayakan Halloween, dikenal dengan gaya humornya yang baik. Beberapa video di Youtube juga memperlihatkan tingkahnya menirukan aksi pesaingnya.

Djokovic awalnya dijadwalkan untuk konferensi pers sekitar 1 jam 20 menit setelah pertandingan berakhir. Namun, hal tersebut harus tertunda 15 menit dan ia tidak memulai konferensi sampai sekitar 30 menit setelah itu.

Tentu saja, Djokovic memiliki jawaban yang cerdas mengapa ia sangat terlambat. "Kami hanya mengambil sedikit lebih banyak waktu untuk melakukan semua program pemulihan pasca-pertandingan karena saya akan bermain lagi besok," kata Djokovic.

"Saya perlu tampil segar dan siap untuk konferensi pers karena kalian bisa selalu sangat menantang."

Djokovic harus mempersiapkan diri dengan baik menghadapi Federer, yang mengincar gelar ketujuh turnamen ini. Pemain nomor dua dunia tersebut lolos setelah menyingkirkan petenis Inggris Raya, Andy Murray.


View the original article here

Kerasnya Chonlatarn Bikin Tangan Chris John Memar

TRIBUN PONTIANAK/LEO PRIMA Petinju Indonesia pemegang gelar superchampion versi WBA, Chris John (kanan) memukul lawannya, Chonlantarn Piriyapinyo dalam pertandingan yang digelar di Marina Bay, Singapura, Jumat (9/11/2012) malam. Chris John kembali berhasil mempertahankan gelar juara dunianya setelah menang angka atas lawannya tersebut.

JAKARTA, Kompas.com - Chris John baru saja sukses mempertahankan gelar dari ancaman penantangnya asal Thailand, Chonlatarn Piriyapinyo. Dalam pertarungan 12 ronde di Marina Bay Sands, Jumat (9/11/2012), Chris John menang angka mutlak sehingga dia tetap menyandang predikat juara Super Champion kelas bulu WBA.

Ini untuk ke-17 kalinya Chris John mempertahankan gelar, yang disabetnya pada 26 September 2003 saat mengalahkan petinju Kolombia, Oscar Leon, dalam pertarungan ad-interim di Bali.

Dalam pertarungan tersebut, Chris John tampil sangat agresif dan melepaskan sejumlah pukulan telak ke wajah dan kepala lawan. Tetapi, Chonlatarn tampak tegar menghadapi setiap hujaman, yang membuat Chris John juga cukup heran. Bahkan, tangan kanan Chris John pun sampai memar, yang membuatnya cukup berhati-hati saat bersalaman.

"Ini akibat memukul dengan keras. Saya juga tidak tahu persis ronde ke berapa mulai mengalami memar ini, tetapi mungkin mulai ronde keenam ketika menghantam kepalanya dengan sangat keras. Karena sudah larut dalam duel itu, saya pun tidak merasa sakit selama pertarungan," ujar Chris John ketika ditemui di kawasan Palmerah Selatan, Senin (12/11/2012), sambil memperlihatkan memar di kepalan tangan kanannya yang menjadi "oleh-oleh" kemenangan.

"Memang tak semua pertandingan saya alami seperti ini. Tetapi untuk pertandingan kali ini, lawan benar-benar tahan pukulan. Padahal saya sudah melepaskan pukulan bertubi-tubi dengan keras," aku Chris John mengenai daya tahan petinju Thailand tersebut.

Namun, tambahnya, memar itu takkan berlangsung lama. Dalam beberapa hari ke depan, semuanya akan kembali normal dan dia sudah bisa beraktivitas secara biasa.


View the original article here

2013, Del Potro Yakin Tembus Empat Besar

AFP/GLYN KIRK Petenis Argentina, Juan Martin del Potro, sedang mengganti kostum saat melawan Novak Djokovic di semifinal ATP World Tour Finals, Minggu (11/11/2012).

LONDON, Kompas.com - Juan Martin del Potro merasa yakin dirinya bisa menembus posisi empat teratas dunia pada tahun depan, setelah melihat keberhasilannya di gelaran AS Terbuka tiga tahun lalu.

Pemain setinggi 1,98 meter asal Argentina ini mencoba untuk memulai meretasnya dari ajang ATP World Tour Finals. Sayang, rencana untuk mengangkat trofi turnamen akhir tahun itu harus pupus karena dia dikandaskan petenis nomor satu dunia, Novak Djokovic, dalam partai semifinal Minggu (11/11/2012).

Dalam duel di O2 Arena, Del Potro kalah rubber set 4-6, 6-2, 6-3. Padahal, dia berhasil mencapai semifinal setelah menang atas Roger Federer dalam pertandingan terakhir penyisihan Grup B - Federer juga dikalahkan beberapa pekan lalu di final Swiss Terbuka.

Del Potro sempat mengalami musim yang memprihatinkan usai menjuarai AS Terbuka, karena dibekap cedera pergelangan tangan. Tetapi setelah kembali, dia secara perlahan memperbaiki peringkatnya dan kini sudah masuk posisi 10 besar dunia. Nah, dengan performanya seperti sekarang, bukan hal mustahil baginya untuk mewujudkan ambisi masuk jajaran empat besar dunia, yang saat ini ditempati Djokovic, Federer, Andy Murray dan Rafael Nadal.

Walaupun gagal mencapai final, Del Potro pantas merasa bangga dengan pencapaiannya di musim 2012, apalagi terbebas dari cedera. Sepanjang musim ini dia membukukan 65 kemenangan, yang berarti 11 kali lebih banyak dibandingkan tahun 2009 ketika dia berhasil mengalahkan Federer di final AS Terbuka, untuk merebut gelar pertamanya di grand slam.

"Saya pikir saya bermain baik," kata penduduk asli Tandil tersebut, yang mengalahkan Djokovic untuk memenangkan medali perunggu Olimpiade tahun ini. "Saya tidak tahu jika bermain lebih baik dari tahun 2009, tetapi berada di semifinal turnamen ini adalah hal yang sangat besar bagi saya.

"Pertandingan semacam ini memberikan saya gambaran untuk tahun depan. Sehari sebelumnya saya mengalahkan Roger. Saya pun hampir mengalahkan Novak hari ini. Tetapi pada akhirnya, mereka terlalu bagus bagiku.

"Tetapi saya hampir dekat setiap hari. Ini merupakan tantangan besarku untuk tahun depan, menjadi tujuan besarku. Berusaha bertarung di semua grand slam bersama grup ini. Anda tahu, mereka memenangkan semua grand slam: Novak, Federer, Rafa (Nadal) dan sekarang Andy (Murray). Saya ingin menjadi satu bagian di grand slam."


View the original article here

Still, Typhoon Adaptation May Satisfy The Qualifications

YAMAHA INDONESIA Rafid Typhoon in series 4 swimming-Supersport 600 cc.

VALENCIA, KOMPAS.com-Indonesia racers, Rafid Typhoon Sucipto, has yet to appear in a maximum of the first exercise the Moto2 series Valencia, Friday (9/11/2012) in Valencia, Spain.

Although it reached the top 30 of the 33 racers, the times are Hurricane able to meet qualification standards which is 107 percent of the times are the fastest racers.

The fastest racers position occupied by Xavier Simeon with a time of one minute 47,167 seconds, and reached a top speed of 256,9 kilometers per hour. Note the time of Typhoon one minute 51,29 seconds or be embedded 4,123 seconds, and the highest speed 256,4 kilometres per hour or few 0.4 kilometers per hour from Simeon.

Note the time of Typhoon faster than his colleague in the Qatar Motor and Motorcycle Federation (QMMF) Racing team, Elena Rossel, a longer time in Moto2. The Typhoon is also faster than speedway rider Takaaki Nakagami, Japan.

In the middle of the circuit wet and slippery due to the rain, Typhoon attempted to achieve the fastest time but haven't been able to. The Typhoon also knocked down because of the slippery track, but he was not injured.

"The cyclone has come to Valencia earlier this week, to be a replacement for Anthony West are exposed to sanctions. He did not, because unfamiliar with motornya and trajectory very slippery, "said a. Judiarto, Chairman of IMI JAWA who always monitor the development of the typhoon in Moto2.


View the original article here