SEJARAH SINGKAT |
Akar dari klub Kashiwa Reysol adalah Hitachi Soccer Club, yang didirikan di daerah pedesaan Tokyo pada 1940. Mereka pindah kandang pada 1986 dan masuk ke jajaran tim papan atas pada 1995 dengan ditangani pelatih legendaris Jepang, Akira Nishino. Bersamanya Kashiwa memenangi Piala J-League 1999 dan dua kali menjadi juara tiga di periode berikutnya. Di tahun 2005, Reysol sempat terdegradasi. Baru di tahun ini mereka bisa bangkit dan kalah dua kali dari 36 laga di bawah asuhan Nelsinho. Di akhir musim, gelar juara berhasil disegel. |
TAKTIK & GAYA BERMAIN |
Bergabungnya Nelsinho membawa angin segar bagi Reysol. Pelatih asal Brasil itu mendepak sejumlah pemain veteran dan memperkenalkan wajah-wajah baru di timnya. Hasilnya, kombinasi pemain muda dan pemain lama menghasilkan komposisi yang produktif dalam mencatat hasil positif. Peran dua pemain Latin, Leandro Domingues dan Jorge Wagner, melengkapi tim. Kombinasi kedua menghasilkan 26 gol dan banyak assists di tahun 2011. Jika duo Latin itu menguasai lini tengah, untuk lini serang Nelsinho mengandalkan kemampan pemain lokal seperti Hiroki Sakai. Pemain ini bisa memaksimalkan setiap kesempatan untuk menjadi gol. Nelsinho memaksimalkan formasi 4-4-1-1. Hebatnya, tidak ada pemain yang sangat diandalkan di tim ini karena Nelsinho hampir membagi rata porsi bermain pemainnya. Rotasi pemain dijalankan dengan baik. |
BINTANG | Leandro Domingues |
Jika tidak gagal, pemain Brasil di Jepang biasanya cepat meninggalkan J-League dan hijrah ke negara Arab karena tawaran finansial yang lebih baik. Tapi tidak demikian dengan Leandro Domingues. Meski sukses dalam beberapa musim terakhir, dia masih betah bersama Kashiwa Reysol. Leandro tidak ditunjang postur tubuh yang baik, tapi kemampuan dalam mencari celah posisi dan akurasi tendangan bebas membuatnya menjadi salah satu penyerang terbaik di liga. Leandro kemudian juga dinobatkan sebagai pemain terbaik J-League tahun ini. |
SIMBOL | Hideaki Kitajima |
Sudah 12 tahun Kitajima menghabiskan karirnya di Kashiwa. Dan selama itu juga posisinya di lini belakang tak tergantikan, termasuk pemain muda yang baru bergabung sekali pun. Pemain berusia 33 tahun itu menjadi saksi mata langsung saat Reysol memenangi gelar Piala J-League 1999, membantu timnya bangkit dari dua pengalaman terdegradasi dan kini siap menghadapi tantangan besar bermain di Piala Dunia Antarklub 2011. |
PEMAIN MUDA | Hiroki Sakai |
Sudah tampil memesona sejak awal musim, Sakai memiliki kecepatan dan agresivitas di jantung pertahanan Reysol. Jika tampil bagus di Piala Dunia Antarklub, bukan tidak mungkin tahun 2012 dia sudah hijrah dan bermain di Eropa. Penghargaan pemain muda terbaik Jepang 2011 menegaskan kualitasnya. |
TIGA FAKTA UNIK |
|
STARTING XI |
Formasi 4-4-1-1 masih akan jadi andalan Nelsinho, setidaknya untuk laga playoff melawan Auckland City. |
Sugeno Kondo, Masushima, Hashimoto, Sakai Otani, Leandro, Wagner, Barada Tanaka Kudo |
No comments:
Post a Comment