Piala Dunia Antarklub 2011, atau dalam istilah internasionalnya FIFA Club World Cup, sudah semakin dekat masa penyelenggaraannya. Semua tim yang ambil bagian mulai bersiap untuk menghadapi kompetisi elit ini, dengan target juara tentunya.
Turnamen yang digelar pada 8 hingga 18 Desember di Jepang itu menghadirkan klub-klub papan atas di setiap konfederasi. Tim yang populer antara lain Barcelona dan Santos, sementara lima tim lain kurang begitu dikenal.
GOAL.com ingin ambil bagian dalam turnamen ini dengan memperkenalkan kepada Anda siapa saja tim yang terlibat di turnamen ini.
Turnamen yang digelar pada 8 hingga 18 Desember di Jepang itu menghadirkan klub-klub papan atas di setiap konfederasi. Tim yang populer antara lain Barcelona dan Santos, sementara lima tim lain kurang begitu dikenal.
GOAL.com ingin ambil bagian dalam turnamen ini dengan memperkenalkan kepada Anda siapa saja tim yang terlibat di turnamen ini.
SEJARAH SINGKAT |
Pertama kali didirikan pada 15 Januari 1919. Esperance dikenal sebagai tim Tunisia paling sukses dalam sejarah kompetisi domestik mereka. Catat saja, 24 gelar juara domestik Liga Profesional Tunisia sudah diperoleh Esperance, ditambah 14 titel Piala Tunisia. Kesuksesan terakhir Esperance di kompetisi Liga Champions Afrika terjadi di tahun 1994. Di final, Esperance mengalahkan Zamalek dari Mesir dengan kemenangan 3-1 secara agregate. Kemenangan tersebut diraih di Mesir setelah di leg pertama di Tunisia laga berkesudahan imbang tanpa gol. Tahun lalu, Esperance juga bisa melangkah ke final, namun kalah dari TP Mazembe. Tahun ini mereka meraih kemenangan 1-0 atas wakil Maroko Wydad di Liga Champions Afrika, sekaligus untuk meraih tiket ke Piala Dunia Antarklub. |
TAKTIK & GAYA BERMAIN |
Nabil Maaloul menjadi arsitek Esperance, menggantikan Faouzi Benzarti tahun lalu. Berbeda dengan pendahulunya yang lebih bersifat motivator bagi timnya, Maaloul lebih tenang dan tidak meledak-ledak dan hal ini ditransfer ke pemainnya di lapangan. Saat bertahan, Esperance bermain dengan strategi menekan untuk memaksa pemain lawan membuat kesalahan sendiri, terutama di areal berbahaya. Esperance juga kerap mengandalkan serangan balik cepat dan cukup efektif dalam memaksimalkan peluang. Pemain Maaloul juga bermain melebar dengan memaksimalkan lebar lapangan. Hal ini juga bisa membuka kesempatan untuk pemain tengah memainkan kreativitas mereka dalam mengolah bola ketika mendapat kesempatan merangsek ke jantung pertahanan dari tengah. |
PEMAIN BINTANG | Ousama Darragi |
Pemain ini menjadi pemimpin orkestra lini serang Esperance. Berusia 24 tahun, pemain ini memiliki kemampuan teknis dalam mengoleh bola, membagi umpan dan melepas tendangan. Karena kemampuannya itu, Darragi mendapat panggilan Picasso. |
IKON KLUB | Khaled Korbi |
Pemain dengan karakter gelandang bertahan dan memiliki kemampuan yang tak bisa dianggap remeh dalam menjaga daerahnya. Temperamennya juga tak bisa dipandang sebelah mata, yang kadang merugikan timnya sendiri. Tapi jika emosinya tersalur dengan tepat, Esperance sangat bersyukur bisa memilikinya. Memiliki kemampuan tekel yang tepat dan akurasi tendangan yang baik dalam bola mati. |
PEMAIN MUDA | Youssef Msakni |
Bergabung di usia yang relatif muda pada 16 tahun, Msakni menjadi andalan di sektor sayap. Pemain yang kini menginjak usia 21 tahun itu menjadi aset berharga Esperance sejak tahun 200. Ia memiliki kemampuan dribel yang bagus dan kecepatan yang tak bisa dianggap remeh. |
TIGA FAKTA UNIK |
|
KEMUNGKINAN STARTING XI |
Nabil Maaloul mungkin akan memainkan komposisi terbaiknya saat meraih gelar Liga Champions Afrika tahun ini. Opsi lain, ia bisa memasukkan satu gelandang kreatifnya untuk mengamankan lini tengah. |
Ben Cherifia Afful, Hichri, Banana, ChammamTraoui, Korbi Msakni, Darragi, Bouazzi Ndjeng |
No comments:
Post a Comment